Awas!... Anda Pernah atau sering Memakan Semut/Kutu Jepang?? Baca ini...

Notification

DI CARI INVESTOR UNTUK MENGEMBANGKAN SITUS PORTAL INI DAN BISNIS DIGITAL YANG LAIN, HUB : 0811613002
×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Awas!... Anda Pernah atau sering Memakan Semut/Kutu Jepang?? Baca ini...

Kamis, 18 Februari 2016 | Februari 18, 2016 WIB Last Updated 2016-02-17T19:02:33Z


Menurut survei yang ada memang benar dapat menyembuhkan sakit diabetes dll, dan bukan hanya survei saja, famili saya juga sembuh dari asam urat, stroke nya hanya dengan mengkonsumsi semut/kutu jepang ini selama beberapa bulan, dan sampai saat ini tidak ada pengaruh negatif atau efek samping terhadap saudara saya itu, namun cerita di bawah ini kami dapatkan dari medos, bisa saja benar bisa juga tidak sepenuhnya benar.

Baca Juga

---------

Nah... dibawah ini adalah pengakuan dari salah satu konsumen semut jepang yang menderita sakit diabetes akan tetapi malah usus yang harus dipotong karena jadi korban bakteri dari semut tersebut :

INFO : Bahaya Semut/Kutu Jepang untuk DIABETES.

Ada sahabat saya (ibu2) di Magelang pengidap Diabetes, kemudian dia konsumsi Semut/Kutu Jepang yang katanya bisa mengobati Diabetes, mungkin benar karena Semut itu mengeluarkan insulin.

Tapi hanya dalam waktu SATU TAHUN mengkonsumsi Semut/Kutu Jepang itu, ternyata ususnya terkena bakteri dan rusak, sehingga harus dipotong ususnya.

Mula-mula gejala cuma diare tapi tidak sembuh-sembuh, kemudian perut membesar padahal susah makan, akhirnya team dokter Panti Rapih yang melakukan operasi.....
MasyaAllah ternyata didalam usus ada "unidentified transparant mass" dan setelah diangkat massa itu, usus dibawahnya sudah hancur dan bernanah. Dan Bakteri tsb sdh menjalar ke bagian usus yg lain.

Kemudian suaminya (dosen UGM) menyelidiki Semut/Kutu Jepang tsb di lab, dan ternyata didalam tempat (stoples) Semut/Kutu Jepang itu terdapat buuanyaak sekali bakteri.

Bakteri tsb bisa mati kalau terkena air mendidih selama 5 mnt, sementara Semut tsb terkena air panas 1 mnt saja sdh mati. Jadi kl kurang dari 5 mnt semutnya mati tapi bakterinya masih hidup.

Dari teman saya yang lain (dosen UI) juga menginfokan kalau ada dua kasus yang sama seperti teman saya di Mgl tsb.

Jadi STOP konsumsi Semut/Kutu Jepang, agar terhindar dari bakteri yg merusak usus.

Copas dari grup FK UNS alumni.





×
Berita Terbaru Update