![]() |
Malang, Jumat (28/11). Satuan Dempom V/3 Malang, Jawa timur, melakukan razia atribut TNI (Tentara Nasional Indonesia). Banyak mobil dan motor yang terjaring karena memamakai/menempelkan berbagai macam stiker berbau militer yang dalam operasinya digelar dikawasan Balai Arjosari Malang. Mereka diminta membuka sendiri stiker/baju atau atribut apapun yang berbau dengan simbol atau lambang TNI dan kemudian diberi pengertian/pengarahan dan penyadaran.
Karena tidak memungkinkan untuk menyita celana loreng itu, petugas pun mempersilakan yang bersangkutan untuk melanjutkan perjalanan dengan peringatan tidak lagi menggunakan celana itu.
Hal berbeda ditunjukkan oleh pengendara lain, yang kebetulan mengenakan jaket loreng dan helm standard TNI. Pria paruh baya itu mengaku kalau atribut itu milik adiknya, anggota TNI yang bertugas di Surabaya.
Namun saat diminta menghubungi adiknya, pria tersebut tidak berhasil. Jaket loreng itu pun harus disita dan boleh diambil pemilik yang sebenarnya di kantor Polisi Militer Dempom V/3 Malang, Jawa Timur.
Kapt CPM Sutrisno selaku Dansatcak Hartib yang memimpin operasi mengungkapkan, operasi ini dilakukan untuk penertiban anggota TNI sendiri, selain untuk masyarakat luas. Saat operasi digelar semua anggota TNI juga dihentikan, diperiksa surat-surat.
"Ini untuk ketertiban anggota TNI juga. Kalau soal sticker dan atribut-atribut yang lain memang tidak diperkenankan, takutnya disalahgunakan, tidak boleh atribut-atribut seperti ini digunakan untuk gagah-gagahan," katanya.
Hal berbeda ditunjukkan oleh pengendara lain, yang kebetulan mengenakan jaket loreng dan helm standard TNI. Pria paruh baya itu mengaku kalau atribut itu milik adiknya, anggota TNI yang bertugas di Surabaya.
Namun saat diminta menghubungi adiknya, pria tersebut tidak berhasil. Jaket loreng itu pun harus disita dan boleh diambil pemilik yang sebenarnya di kantor Polisi Militer Dempom V/3 Malang, Jawa Timur.
Kapt CPM Sutrisno selaku Dansatcak Hartib yang memimpin operasi mengungkapkan, operasi ini dilakukan untuk penertiban anggota TNI sendiri, selain untuk masyarakat luas. Saat operasi digelar semua anggota TNI juga dihentikan, diperiksa surat-surat.
"Ini untuk ketertiban anggota TNI juga. Kalau soal sticker dan atribut-atribut yang lain memang tidak diperkenankan, takutnya disalahgunakan, tidak boleh atribut-atribut seperti ini digunakan untuk gagah-gagahan," katanya.
Untuk itu, beritahukan kepada keluarga/teman anda, bahwa menggunakan celana, stiker atribut TNI itu adalah salah. agar tidak terkena razia TNI, sebarkanlah info ini.
[hhw] (merdeka.com)