![]() |
Kombes (purn).Dr.Maruli Siahaan SH.MH |
Medan - Kinerja Polsek Medan Kota yang bekerja sama dengan Polrestabes Medan mengungkap kasus pembunuhan dua anak oleh ayah tirinya mendapat apresiasi dari Kombes (purn).Dr.Maruli Siahaan SH.MH.
“Kita patut mengapresiasi kinerja Polsek Medan Kota dan Polrestabes Medan, bisa dengan secepat itu berhasil menangkap tersangkanya,” kata Maruli Siahaan kepada Medan Pos, Kamis (25/6).
Pensiunan Komisaris Besar Polisi (KBP) yang sudah sangat berpengalaman di bidang reserse itu mengatakan, mengungkap suatu peristiwa memiliki pengalaman tersendiri karena ada yang sulit hingga memakan waktu yang cukup lama tapi ada juga yang tersangkanya cepat terungkap dan itu tidak terlepas dari kerjasama tim dan kejelian serta profesionalisme anggota dan pimpinan.
“Seingat saya, selama bertugas di reserse, belum ada kasus seperti ini (ayah bunuh dua anak tirinya sekaligus red). Hal ini yang perlu digali lebih dalam, apa motif dan sejauh mana perilaku dan kebiasaan tersangka selama ini,” jelas Dansui, nama panggilan Dr.Maruli Siahaan SH.MH.
Mantan Kasat Reskrim Polrestabes Medan (dahulu Poltabes MS) yang juga pernah menjabat Kapolsek Medan Kota (d/h Polsek Medan Teladan) dan Polsek Medan Baru itu menyarankan agar kejiwaan tersangka, Rahmadsyah (28) diperiksa ke dokter jiwa atau ke phisikiater apalagi katanya tersangka ini tempramental, gampang marah dan kurang bergaul. Kemudian perlu dilakukan test narkoba.
“Apakah hanya karena anaknya minta uang beli es krim sehingga dengan segampang itu dia tega membunuh, hal ini perlu dilakukan pendalaman,” terangnya.
Ketua Dewan penasehat Tekab Jadul (Team Khusus Anti Bandit- Jaman dulu) Poltabes MS itu juga meminta kepada keluarga tersangka dan keluarga dari ibu kandung kedua bocah, untuk tidak takut atau terbuka kepada polisi soal kebiasaan dan karakter tersangka.
Selain itu, sebut tokoh masyarakat Sumatera Utara yang diusulkan masyarakat untuk maju menjadi calon Walikota Medan periode 2020-2025 itu menghimbau agar masyarakat menjadikan kejadian ini sebagai pengalaman. Anak harus kita didik dan perkuat ilmu agama kemudian, orangtua dituntut untuk mengawasi anaknya dari pengaruh lingkungan dan pergaulan bebas sehingga kita bisa mengontrol anak-anak kita.
“Artinya, jika sedari kecil anak kita perkuat dengan ilmu agama, perbuatan-perbuatan yang menyimpang akan sangat kecil kemungkinan dilakukan,” ungkapnya.
Layak Dihukum Mati
Kriminolog Dr Redyanto Sidi SH MH menilai, peristiwa pembunuhan yang dilakukan Rahmadsyah, terhadap dua anak tirinya adalah tindakan kejam dan kemungkinan sudah sering melakukan kekerasan terhadap kedua korban dan kejadian terkahir adalah puncaknya.
“Faktor dendam dan sakit hati kemungkinan bisa jadi pemicu. Mungkin juga ada faktor lain seperti biasa melakukan kekerasan dan dipicu faktor narkoba,” ujar Redyanto.
Redyanto menilai, dengan tindakannya itu pelaku sangat layak untuk diancam humukan mati. Menurut Redyanto, lingkungan yang bebas dan luput dari pengawasan juga membuat pelaku jadi leluasa melakukan perbuatannya.
“Di sisi lain, faktor ekonomi bisa juga jadi pengaruh. Namun pada prinsipnya pelaku sudah punya niat hingga dapat momen yang tepat,” ungkapnya.
Di Injak-Injak
Sebelumnya, dalam pra rekonstruksi yang digelar Polsek Medan Kota dan Polrestabes Medan di lokasi kejadian terungkap kalau tersangka menghabisi Iksan Fatilah (10) dan Rafa Anggara (5) di rumah kontrakannya secara sadis dan keji, Minggu (21/6).
Wajah kedua korban saling diantukkan. Selanjutnya, wajah kedua korban dibenturkan ke dinding tembok. Setelah tidak berdaya, kedua korban dibaringkan, lalu bagian dadanya diinjak-injak tersangka hingga remuk dan meregang nyawa. Kemudian, jasad korban dibuang ke parit sekolah Global Prima Jalan Brigjen Katamso.
“Iya, habis dijedotin (diantukkan, red), terus diinjak-injak. Korban dibunuh di rumah kontrakan mereka,” ujar Kapolsek Medan Kota, Kompol Rikki Ramadhan melalui Kanit Reskrim, Iptu M Ainul Yaqin.*** (medanposonline)