![]() |
sumber : facebook |
Binjai - Ketika cinta telah membutakan akal, maka segala sesuatu tak lagi rasional. Petikan kata-kata ini seperti dapat menggambarkan kondisi pikiran IS (20) warga Jalan T. A Hamzah Lk.V Kel.Jati utomo Kec Binjai Utara, Binjai.
Ia tak lagi dapat memilah, keputusan apa yang harus dia ambil ketika kondisi hubungan asmaranya, mengalami permasalahan. IS pun memilih untuk mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
Gadis belia itu tewas terbujur kaku di kamar mandi rumahnya, dengan dua helai kain panjang berwarna putih dan bercorak batik, yang menjerat lehernya, pada Sabtu 12 Desember 2020.
Indah pertama kali ditemukan tidak bernyawa oleh ayah dan ibu kandungnya. Keduanya merasa curiga dengan kondisi rumah terkunci serta lampu padam dan ketika dipanggil ke dalam rumah tidak ada jawaban apapun.
Dari situ, sang ayah mencoba masuk ke dalam rumah lewat pintu belakang menggunakan sebuah tangga dan di sana pula mereka akhirnya menyaksikan pemandangan yang ditakuti setiap orang tua di dunia, yaitu menyaksikan anaknya mendahului takdirnya.
Berdasarkan informasi dari pihak kepolisian, Indah tengah mengalami kondisi depresi, sebelum ditemukan tewas gantung diri. Kasubbag Humas Polres Binjai AKP Siswanto Ginting, mengatakan, setelah menerima informasi penemuan mayat itu, pihaknya langsung melakukan olah TKP dan mencatat keterangan beberapa saksi.
"Benar, setelah kita menerima informasi tersebut, kita lakukan olah TKP dan ambil keterangan saksi di lokasi, dari sana ada pernyataan bahwa korban tengah mengalami depresi. Pihak keluarga korban juga sudah membuat surat pernyataan tidak ingin di visum, dugaan sementara murni bunuh diri," kata Siswanto.
Tulis Surat Wasiat yang Buat Merinding
Kematian IS diduga karena hubungan asmaranya yang sedang tidak baik-baik saja, dikuatkan dengan beberapa postingan korban di media sosial dan adanya secarik kertas berisi tulisan tangan tentang permohonan maaf kepada ibunya serta ungkapan cinta yang mendalam kepada kekasihnya.
Dalam surat itu, IS berpesan kepada ibunya, untuk memaafkan pilihan atau langkah hidup yang akan diambilnya. Ia juga berpesan agar sang ibu mempergunakan perhiasan serta uang yang ditinggalkannya untuk keperluan dengan sebaik-baiknya.
Berikut kata-kata yang dituliskan Indah, sebelum ia memilih untuk mengakhiri hidupnya di atas tali yang terbuat dari dua helai kain panjang di kamar mandi rumahnya.
"IS Pamit Mak
Mak sebelumnya IS minta kalau kepergian IS seperti IS gak mau buat mamak malu
Mamak sehat sehat ya jangan pikiri IS IS udah tenang mak
Mak ini IS tinggali semua emas indah buat mamak gunakan uang dan emas Indah sebaik mungkin ya mak
Didompet ada uang 1 Jt 500 mak
Titip salamku buat Yegi
Aku sangat mencintainya mak
Aku akan jaga dia di alam yang berbeda ini
Aku menyayangi kalian semua
Jangan tangisi mayat ku lagi doakanlah aku
AKU PAMIT
#IS ," tulis IS . (RFS).